Wisata ke Yogyakarta (Jawa Tengah)

Sekarang kami berkunjung wisata di Daerah Istimewa Yogyakarta yang biasa di singkat DIY tempat ini tidak kalah menariknya dari Objek Wisata seperti Bandung, Pulau Bali yang banyak di kunjungi turis asing namun Yogyakarta juga merupakan kawasan wisata yang sudah terkenal, walaupun turis asing yang berkunjung tidak seramai pulau Bali. Pulau Bali mempunyai karakteristik tersendiri yaitu banyak terdapat Pura, di Yogyakarta pun juga mempunyai ciri khas tersendiri yaitu banyak terdapat Candi yang merupakan bangunan peninggalan jaman bersejarah yang sampai saat ini masih lekat dengan mitos dan ceritanya.



Yogyakarta merupakan Daerah Istimewa yang setingkat propinsi di Indonesia dan merupakan tempat peleburan Negara Kesultanan Yogyakarta serta Negara Kadipaten Paku Alaman. Daerah Istimewa Yogyakarta terletak pada bagian selatan dari Pulau Jawa bagian tengah yang berbatasan dengan Propinsi Jawa Tengah dan Samudera Hindia.

Oke tujuan kami ke sini untuk berlibur dan berkunjung ke tempat wisata yang merupakan menjadi tempat yang banyak di kunjungi para pelancong. Sebelum kami berangkat kesana, kami sudah harus mempersiapkan apa yang perlu dibawa, seperti pakaian, perlengkapan mandi, obat-obatan dan yang pasti perlengkapan kamera karena tidak lengkap jiwa berlibur tanpa membawa perlengkapan yang satu ini. hehee.. Kami berkumpul di Stasiun Senen pukul 21.00 karena kereta kami berangkat pada pukul 22.00 dengan kereta Bisnis. Dalam perjalanan kami tidak sabar untuk tiba di Kota Batik, kami sambil bercanda gurau karena perjalanan memakan waktu kurang lebih 8 jam, petugas kereta api pun menawarkan sewa bantal dengan harga Rp. 6000 kamipun tertidur karena untuk mempersiapkan hari esok untuk langsung ketempat tujuan yang kita sudah rencanakan terlebih dahulu.  Pagipun tiba sambil menunggu sampai di Stasiun Tugu Yogyakarta, petugas kereta api pun menawarkan kopi sambil bersantai dan melihat pemandangan sekitar.


Begitulah foto sambil menyajikan kopi di pagi hari dan menunggu kami tiba di kota ini. Nah tibalah kami semua di stasiun Tugu Yogyakarta pukul 06.00 WIB. Setelah kami sampai kami langsung mencari tempat penginapan kebetulan sekali salah satu dari kami sudah pernah menginap di Tiffa Losmen ini jadi sudah tahu mesti dimana kami menginap dan kebetulan juga disana belum ada yang menempati. Lokasinya di Jl. Sosrowijayan Wetan, Gang II No. 122, tidak jauh dari stasiun hanya berjalan kaki saja. Kami menginap dengan harga Rp. 200.000/malam harga bisa berubah-ubah kapanpun dan disana juga menyewakan kendaraan bermotor dengan harga Rp. 60.000 jadi kami tidak perlu pusing untuk transportasi. Untuk penyewaan mobil juga banyak sekitar penginapan ini jadi tidak perlu khawatir jika kalian ingin menyewa mobil disana, harga bisa langsung nego saja, tidak tahu harga pastinya karena kami menyewa motor. Tips dari tim doyan kumpul :

  • Siapkan penginapan sebelum anda berangkat dari kota asal, jadi tidak seperti kami ini, di sini kami hanya kebetulan langsung dapat penginapan.
  • Siapkan juga kendaraan yang perlu anda sewa untuk berwisata di tempat tujuan anda, jadi untuk memudahkan anda berwisata.

Kami pun menaruh barang-barang di penginapan, mandi, istirahat sebentar untuk meluruskan badan saat di dalam kereta, hujanpun turun sekitar pukul 08.00 jadi kami sempat terbuang waktu didalam penginapan. Pada pukul 11.00 hujan pun reda tetapi masih mendung, kamipun bersiap-siap untuk hari pertama kita jalan-jalan  menuju tempat wisata, kami check out pada pukul 12.00. Tujuan pertama kami yaitu ke Taman Sari lokasi Jalan Taman, Kraton tempat peninggalan Sri Sultan dimana lokasi juga tidak jauh dari penginapan hanya kurang lebih 15 menit saja untuk kendaraan bermotor. Tibalah kami disana untuk tiket masuk hanya Rp. 5000/org. Cuacapun kembali hujan dan mendung jadi kami sempat berteduh dahulu disana sebelum kami berfoto. Berikut foto-foto kami setelah hujan reda :


 








Nah itu lah penampakan hasil foto kami melalui ponsel, tempat tersebut adalah peninggalan raja-raja jaman dahulu dari tempat permandian sampai tempat istirahat raja yang dinamakan Water Castle.


Diatas adalah tempat bangunan tua peninggalan prasejarah yang masih dalam kawasan Taman Sari, anda akan melewati tempat tersebut jika ingin menuju ke Water Castle. Bagus juga untuk berfoto.

Kembalilah kami ke penginapan pada pukul 16.00 untuk mandi dan makan malam, karena cuaca pada hari itu tidak bersahabat jadi hanya satu tempat saja yang kami kunjungi dan yang terdekat dari penginapan, itupun saat kami kembali masih di iringi dengan hujan rintik. Pada pukul 19.00 kami pun pergi jalan keluar ke jalan malioboro untuk makan malam, hujanpun masih turun jadi kita memakai payung yang sudah di sediakan oleh Tiffa Losmen, kami berjalan kaki. Harga makanan lesehan di sana pun relatif standar dan ada harga makanannya ada di daftar menu, jadi tidak perlu khawatir jika harga makanan ditembak mahal. Berikut foto dimana kita makan malam.


Setelah kami bersantap malam, kami langsung kembali ke penginapan untuk melanjutkan wisata besok, dan kami malam itu berdoa semoga cuaca baik buat kami.

Oke hari keduapun tiba, seperti biasa kami bersiap-siap untuk melanjutkan wisata di hari kedua ini, dan doa kami terkabul cuacapun cerah dan baik buat kami. Di hari kedua ini kami ke Wisata Merapi di mana kami dapat melihat situasi di sana setelah kejadian pada tahun 2010. Kami berangkat dari penginapan pukul 07.00 dengan menggunakan kendaraan bermotor kurang lebih 1 jam 30 menit perjalanan ke tempat pool Jeep yang akan kami sewa, biaya sewa bermacam-macam dari Rp. 300.000 - Rp. 550.000 tergantung dari track yang anda ambil, waktu itu kami ambil track long dengan harga Rp. 550.000 selama 3 jam untuk keliling dan melewati jalur lava saat meletus pada 6 tahun silam. Dalam perjalanan di Jeep kami sudah disambut dengan jalan yang berbatu dengan banyak lubang, tapi supir sekaligus guide kami sudah cukup handal melewatinya, dan kami dibawa ketempat pemandangan dengan latar belakang langsung ke Gunung, kamipun berhenti sejenak untuk berfoto berikut fotonya :



Kami disini sekitar pukul 09.00 sangat cerah pada hari itu jadi Gunungpun terlihat jelas tidak tertutup awan, dan nanti kita akan dibawa lebih dekat lagi ke Gunung oleh si mas supir. Lanjut lagi kita menuju ke museum atau rumah yang terkena lava merapi. Berikut fotonya guys :







Nah itulah foto rumah yang terkena aliran lava sekarang malah di jadikan tempat museum dimana kami dapat melihat beberapa foto dimana saat kejadian dan juga barang-barang yang terkena lava panas, serta tulang dari hewan ternak warga setempat yang mati.

Lanjutlah kami ke tujuan berikutnya, kami tidak berlama-lama di museum karena masih ada beberapa tempat menanti kami, dibawalah kami oleh si mas supir melewati jalanan berbatuan lagi dengan panas yang terik. Dan akhirnya si mas supir membawa kita dengan view yang tepat, berikut fotonya :



Kami pun di sana juga hanya mengambil foto saja tidak berlama-lama karena memang si mas supir membawa kita ketempat-tempat yang baik untuk berfoto, tetapi tidak semua supir atau guide jeep dapat membawa ketempat view yang menarik jadi untung saja kami dapat guide yang pandai dalam mengambil gambar dan membawa kami untuk berfoto yang cocok dengan apa yang kami inginkan. Setelah dari sana kami langsung dibawa ke Bunker dimana tempat perlindungan jika terjadinya gunung meletus, tetapi kami tidak berfoto didepan Bunker kami hanya masuk kedalam dan didalam sangat gelap begitu juga lembab. Kami hanya berfoto diatas Bungker saja.



Foto ini persis dibawah kami adalah Bungker, view di sini juga tidak kalah menarik dari lainnya, banyak juga pengunjung yang berfoto di sini dari individu maupun kelompok. Anda dapat melihat di mbah google lokasi Bunker Merapi sebelum dan sesudah, sangat berbeda dengan foto kami di atas ini. Disini kami kurang lebih jam 10.30 cuaca sangat mendukung kami saat itu, jika hujan turun atau mendung pasti sangat sulit untuk dapat foto yang baik. Jadi buat kalian jika ingin pergi kesana lebih baik dengan cuaca yang panas.

Oke guys kami pun lanjut ke tempat yang di sebut Batu Alien di mana warga menyebutnya seperti itu karena Batu berbentuk wajah lengkap dari hidung, mata, mulut dan kuping. Penasaran seperti apa batunya ? berikut penampakan Batu Alien.


Jika anda memperhatikan dengan detil, maka anda dapat melihat batu tersebut berbentuk wajah. Batu tersebut adalah alami yang jatuh dari letusan Gunung Merapi jadi tidak ada yang memindahkan batu tersebut dan juga tidak ada yang membentuknya seperti ini, semua terjadi  secara alami dari letusan Gunung.

Setelah dari sini kami lanjut lagi untuk melihat makam sekaligus ziarah atau orang jawa bilang Nyekar ke sang legendaris merapi yang di kenal dengan Mbah Marijan beliau adalah Kuncen atau Juru Kunci yang di percaya untuk menjaga Gunung Merapi ini. Beliau meninggal pada tanggal 26 Oktober 2010 setelah terjadi erupsi dari Gunung Merapi dalam keadaan bersujud di kediamannya atau tempat tinggal. Berikut makam dari sang legendaris merapi.



Anda akan di antar salah satu warga kita sebut saja Pak Min menuju tempat pemakamannya, mobil jeep kami parkir didepan warung dan turun untuk berjalan kaki. Kami pun membeli bunga untuk ziarah dengan harga Rp. 10.000 yang sudah di sediakan di warung tersebut dan kami pun di antar menuju tempat peristirahatan terakhir dari sang legendaris. Kami pun ijin terlebih dahulu kepada Pak Min apa boleh berfoto di makam ini, beliau pun menjawab boleh. Tetapi kami pun foto dalam keadaan yang sopan dan tidak berisik, ketenanganpun harus dijaga di sini.

Setelah kami berziarah kami pun bergegas untuk tujuan terakhir yaitu off road yang sudah termasuk dari paket track long. Sebelum keberangkatan ada pilihan untuk off road atau bukit ? jadi kami memilih off road dan begini lah situasi off roadnya, basah-basahan menerjang air dan melewati aliran air jadi bagi anda yang memilih pilihan ini disarankan untuk membawa baju ganti dan juga berhati-hati dengan ponsel maupun alat elektronik lainnya, karena pasti si supir ingin anda basah dan menikmati arti dari off road ini. Berikut foto-foto kami di track terakhir ini.
  




Cipratan air pun bisa melebihi mobil jeep, anda bisa bernegosiasi dengan si supir agar tidak terlalu basah-basahan. hehe... tetapi ada saja si supir yang iseng untuk memainkan laju mobilnya agar kami terkena cipratan air. Tapi kami sangat menikmati off road ini, kami pun berhenti sejenak untuk mengambil foto di daerah ini. berikut foto kami.


Jika di amati dari dekat di sini baju kami pun basah tetapi tidak terlalu. Nah guys selesai juga Track Long kami yang memakan waktu 3 jam lebih. Kami pun kembali ke tempat pool jeep atau basecamp kami berangkat tadi. Terima kasih mas supir yang telah membawa kami ketempat yang bagus dan seru.

Kami pun melanjutkan perjalanan kembali dari Merapi kurang lebih pukul 13.00 ke Umbul Ponggok di Klaten yang katanya tempat wisata satu ini lagi ngehits didaerahnya, jadi kita mencoba untuk mencaritahu keberadaan si wisata satu ini dengan google maps dan ternyata mudah, langsung di ketemukan. Jalanlah kami kesana perjalanan memakan waktu kurang lebih 2 jam dari Merapi. Cuaca mulai gelap setelah memasuki kota Klaten tetapi kita tidak mengurungkan niat untuk pergi kesana. Kira-kira sudah hampir sampai sekitar 15 menit lagi hujan pun turun jadi kita terpaksa untuk meneduh terlebih dahulu karena kita membawa kendaraan bermotor. Hari pun sudah sore sekitar pukul 16.00 kami masih meneduh. Setelah hujan reda kami langsung melanjutkan perjalanan kembali dan tibalah kami di Umbul Ponggok tempatnya seperti kolam renang anda bisa melihatnya di google tapi keunikan dari tempat ini adalah seperti berenang di laut atau sensasi snorkling saja karena airnya yang jernih dan juga banyak ikan jadi seperti anda sedang snorkling saja. Tiket masuknya juga murah hanya Rp. 8000/org. Disana juga menyewakan Pelampung, Kacamata Snorkling dan Kaki Katak. Untuk Pelampung dan Kaki Katak di sewa seharga Rp. 5.000, untuk Kacamata Snorkling Rp. 10.000 tetapi untuk penyewaan hanya sampai jam 17.00 saja. Anda juga dapat menyewa juru foto underwater dan bisa di copy melalui memory card ponsel maupun flasdisk. Biaya penyewaan foto underwater ada yang Rp. 60.000 per 30 menit dan Rp. 100.000 untuk 60 menit. Disarankan untuk anda lebih baik ke sana itu pada waktu pagi hari karena ada cahaya matahari yang bersinar didalam air sangat bagus untuk berfoto dan juga saat tidak hujan terus menerus, karena jika hujan volume air akan meningkat sulit untuk berfoto didalam air, air pun jadi tidak begitu jernih.

Kami juga tidak lama disana karena waktunya sudah terlalu sore lagi pula hujan pun turun kembali, jadi kami hanya mengambil gambar hanya sedikit.

Kami langsung bersiap-siap, mandi disana dan mengisi perut dengan mie rebus yang di jual disana serta bermacam gorengan dengan harga yang relatif standar jadi tidak perlu khawatir dikenakan biaya mahal. Oke perutpun sudah terisi kami kembali ke penginapan pada pukul 18.20, badanpun sudah terasa sangat lelah. Perjalanan dari Umbul Ponggok kembali ke penginapan kurang lebih 1 jam. Kami tidak langsung kembali ke penginapan, kami langsung menuju ke The Kalimilk yang berada di Jl. Kaliurang KM 4.9, Yogyakarta tempat ini adalah tempat makan di mana minumannya adalah Susu, banyak macam rasa disana sesuai dengan anda, hargapun juga tidak terlalu mahal, karena tempat makan di Daerah Istimewa ini sangat terjangkau. Berikut beberapa foto disana.



Dengan wajah lelah kami berfoto disini, tetapi kami sangat senang jadi tidak ada halangan untuk sedikit berfoto, hehe... Di sini kami sekitar pukul 19.30 - 21.00 hanya menikmati Susu dan juga bersantap malam serta bercanda gurau. Kami pun lanjut untuk kembali ke penginapan tetapi kami ingin menikmati malam di Malioboro karena cuacapun baik jadi kami ingin berfoto dahulu di sana sebelum menuju ke penginapan jarak dari The Kalimilk ke Malioboro juga tidak jauh hanya kurang lebih 20 menit. Dan tibalah kami disana.






Setelah kami sudah menikmati malam di Malioboro sambil berfoto, kembali lah ke penginapan pada pukul 22.00 dan siap beristirahat untuk hari ketiga kami ke Monumen Jogja Kembali dan ke Ratu Boko.

Ayam berkokok, pagi pun tiba kami pun bangun pada pukul 06.00 badan terasa sangat lelah, mata pun berat untuk bangun, tapi ini jalan-jalan terakhir kami di Kota Gudek jadi kami harus bergegas bangun dan menikmati kembali jalan-jalan kami di hari terakhir. Bersiap-siaplah kami untuk mandi dan kami meninggalkan penginapan pukul 08.00. Tujuan utamanya adalah Monumen Jogja Kembali atau biasa disebut Monjali yang terletak di Jl. Lingkar Utara, Yogyakarta 55581, Indonesia. Tidak jauh dari Tugu Jogja kurang lebih sekitar 30 menit dengan kendaraan bermotor.

Monjali adalah sebuah museum sejarah perjuangan kemerdekaan Republik Indonesia yang ada di kota Yogyakarta dan dikelola oleh Departemen Kebudayaan dan Pariwisata. Museum yang berada di bagian utara kota ini banyak dikunjungi oleh para pelajar dalam acara darmawisata. Museum Monumen dengan bentuk kerucut ini terdiri dari 3 lantai dan dilengkapi dengan ruang perpustakaan serta ruang serbaguna. Disini juga terdapat Taman Pelangi yang terlihat bagus pada malam hari karena ada banyak lampu lampion.

Monjali dibuka pada pukul 08.00-16.00 dan Taman Pelangi dibuka pukul 17.00 - 23.00. Harga tiket Rp. 10.000 /org ketentuan harga bisa berubah-ubah. Disini bagus sekali untuk berlibur bersama anak-anak anda karena mereka dapat mengetahui tentang sejarah. Berikut beberapa foto kami disana.









Oke guys setelah kami mengunjungi Monjali kami langsung bergegas ke Candi Ratu Boko yang terletak tidak jauh dari Candi Prambanan dan perjalanan kami dari Monjali ke Candi Ratu Boko kurang lebih sekitar 1 jam untuk kendaraan bermotor. Istimewa dari Candi ini adalah banyak wisatawan lokal maupul mancanegara yang ingin melihat sunset dan ingin mengabadikan moment pada saat matahari terbenam, tetapi jika hujan turun maka sunset pun tidak terlihat dengan baik. Singkat perjalanan kami pun sampai disana pada pukul 14.00 untuk tiket masuk turis lokal Rp. 25.000 dan untuk turis interlokal Rp. 110.000. Cuaca disana sangat tidak mendukung karena berawan, kami menunggu di restoran boko sekaligus makan siang disana, menu makanannya pun relatif murah tidak terlalu mahal. Sesudah makan siang kami bersantai sejenak, tak lama hujan deras pun turun jadi kami menunggu hujan reda. Dan sudah di pastikan kami tidak dapat sunset yang baik. Berikut foto kami saat kami di restoran.




Setelah bersantai dan menunggu hujan, kami langsung menuju ke Candinya pada pukul 16.00 cuaca pun sedikit kembali cerah tetapi sedikit berawan tidak mengurungkan niat kita untuk berfoto disana.





 



Usai sudah liburan kami berkunjung ke Kota Gudeg ini, Kami pun kembali ke penginapan menyiapkan baju-baju dan oleh-oleh untuk di bawa pulang ke Jakarta, agar keberengkatan kami besok pagi sudah siap, karena kami berangkat pada pukul 07.00.

Sekian guys wisata kali ini, terima kasih banyak atas waktu dan kunjungannya, ikuti terus kunjungan kami selanjutnya. #salamlimajari.